in article ads
Penyakit anjing gila adalah infeksi akut yang menyerang susunan syaraf pusat disebabkan oleh kuman rabies. Merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan kepada manusia dimana hostnya adalah anjing, kucing, kera, rakun, sigung dan kelelawar. Fenomena ini telah berlangsung sejak zaman dahulu kala (sebelum masehi). Biasanya manusia/ hewan yang mengalaminya menunjukkan perubahan perilaku yang menjadi agresif dan jahat.
Kejadian ini seperti fenomena zombie yang diceritakan dalam berbagai film fiksi dari dunia barat. Penularannya melalui hewan ke manusia. Kemudian manusia yang sudah terinfeksi menggila dan menyerang manusia lainnya sehingga terbentuklah sekelompok zombie yang menyerang seluruh kota. Itu hanya film teman. Kalau film/ sinetron tidak lebay maka tidak ada keseruan disana. Hanyalah orang yang kurang cerdas saja yang mau menirukan hal-hal yang berlebihan itu di dalam kehidupannya.
Kami sendiri menganggap fenomena ini sebagai sebuah keadaan yang disebabkan oleh aktivitas kuman dalam tubuh hewan. Ketika bakteri dan hewan mampu bersimbiosis dengan sempurna niscaya kuman tersebut akan menghasilkan toksin (semacam bisa) yang dapat menjadi racun bagi makhluk hidup lainnya termasuk sebagai racun syaraf. Jika dalam berbagai media yang lain dikatakan bahwa penyebabnya adalah virus maka kami beranggapan bahwa itu disebabkan oleh bakteri yang menghasilkan toksin. Lagipula toksin (berupa molekul senyawa) ini bisa saja dianggap sebagai virus karena ukurannya yang hampir bersamaan.
Beberapa informasi tentang penyakit inu sedikit berlebihan. Kegilaan yang dimaksud terlalu lebay sebab hewan tidak pernah menyerang manusia terkecuali secara sengaja/ tidak sengaja anda mengganggu hewan tersebut. Pada akhirnya mereka akan mati juga karena ketidakmampuan mencari makan yang diiringi dengan perkembangan toksin yang meningkat tajam pada dosis yang mematikan.
Kemampuan bakteri untuk menghasilkan toksin memang banyak macamnya. Ada racun yang menyerang syaraf dan adapula yang menyerang organ tertentu (misalnya jantung dan paru-paru). Ini adalah hal yang lumrah sebab sasaran utama dari toksin adalah untuk mengubah tingkat keasaman dalam cairan tubuh sehingga jaringan/ organ yang dialirinya menjadi rusak.
Setiap binatang yang hanya mengkonsumsi daging sebagai bahan makanannya beresiko mengalami simbiosis dengan bakteri. Kuman yang bermetabolisme biasanya mensekresi senyawa tertentu dari hasil pemecahan molekul kompleks. Senyawa ini juga difungsikan sebagai alat untuk melindungi dirinya dari serangan pemangsa (antibodi inangnya).
Simbiosis yang sempurna akan mendorong kuman tersebut untuk menghasilkan toksin dalam jumlah banyak. Keadaan ini berlangsung secara bertahap sehingga tubuh hewan (inangnya) dapat menyesuaikan diri dengan situasi tersebut. Apabila hewan buas tersebut kembali mendapatkan mangsanya maka darah yang terdapat disana akan mampu menyembuhkan akibat langsung dari racun tersebut.
Di dalam darah setiap makhluk hidup teradapat element elektrolit. Komponen garam inilah yang membantu hewan yang telah terinfeksi rabies agar tetap hidup. Selama ia mampu berburu di waktu yang tepat maka selama itupulalah ia tetap sehat sekalipun toksin senantiasa ada dalam tubuhnya. Bakteri tersebut tidak pernah meninggalkannya sebab hewan pemangsa jarang berburu, sekali seminggu atau sekali dua minggu.
Dalam kurun waktu beberapa hari (seminggu, dua minggu atau beberapa minggu) kuman berkembang, racunnyapun bertambah banyak. Keadaan ini mungkin membuatnya merasa kesakitan lalu tubuhnya merespon dengan memaksanya untuk berburu. Jika mendapat hewan buruannya maka ia kembali sembuh tetapi jika ia tidak memperoleh hasil apa-apa, penyakitnya semakin kambuh hingga akhirnya mengalami kematian.
Penyakit anjing gila mustahil ditemukan pada herbivora
Jangan khawatir, produksi bisa yang beresiko menimbulkan rabies hanya anda temukan pada hewan pemakan daging. Walaupun menampilkan beberapa hewan pemakan buah di awal tulisan ini tapi kami masih ragu soal itu. Argumen bantahannya adalah hewan pemakan buah memperoleh vitamin & mineral (termasuk garam dan antioksidan) dari tumbuhan. Senyawa inilah yang dapat melakukan detoksifikasi terhadap hewan tersebut.
Biasanya binatang pemakan buah dan sayur mencari makanan setiap hari. Garam dan antioksidan yang mereka peroleh dari sana mampu melisiskan/ menghentikan aktivitas bakteri kalau-kalau hal tersebut terjadi. Jadi sekali lagi kami tegaskan bahwa binatang pemakan rumput, sayur dan buah mustahil mampu memiliki bisa yang dapat menyebabkan rabies terhadap manusia.
Semua karnivora beresiko mengidap rabies
Jadi kesimpulannya adalah semua hewan pemakan daging beresiko menularkan rabies kepada manusia sedangkan semua hewan pemakan tumbuhan tidak dimungkinkan untuk memelihara kuman dalam hidupnya. Oleh karena itu, anda patut berhati-hati sobat. Jangan sampai binatang peliharaan anda dirumah hanya mengkonsumsi daging saja. Keadaan ini membuatnya beresiko tinggi sebagai agent penularan rabies.
Garam adalah solusi buat semuanya
Baik bagi anda untuk mengantisipasi keadaan ini. Jangan hanya memberi daging kepada peliharaan anda. Ada baiknya jika turut memberikan makanan dari tumbuhan kepada mereka. Atau jika memang peliharaan tersebut tidak mau/ enggan mengkonsumsi buah & sayur maka tambahkanlah garam secukupnya pada makanannya. Tidak hanya itu, NaCl juga berperan untuk menambah nafsu makan dan menjauhkannya dari berbagai macam penyakit.
Garam adalah senyawa ionik terbanyak dalam tubuh makhluk hidup. Perannya sangat baik untuk menjaga dan membebaskan makhluk hidup (termasuk hewan peliharaan) dari aktivitas kuman yang berlebihan. Garam adalah agen yang dapat mengantisipasi/ mencegah/ menyembuhkan manusia dan hewan dari berbagai dampak buruk aktivitas bakteri termasuk penyakit rabies.
Cara mencegah rabies
Pada hewan
- Selalu pantau perjalanan kehidupan hewan yang anda miliki.
- Upayakan untuk memerikan makanannya secara berkala. Jangan sampai membiarkan peliharaan tidak makan selama seminggu penuh.
- Perhatikan kebersihan kandang dan peliharaan anda, bila perlu sesekali bawalah dia berenang ke lautan.
- Berikan peliharaan anda nasi, daging, sayur, kuah dan yang lainnya sesuai dengan pengalaman dan kebutuhan hewan itu sendiri. Atau bisa juga dengan menggunakan makanan yang sudah siap dari toko hewan.
- Sertakan pula natrium dalam setiap makanan yang anda berikan. Tidak perlu banyak tetapi sedikit saja sudah cukup. Ini sama halnya saat kita memberikan sodium pada makanan agar terasa enak. Jika terlalu banyak juga akan terasa asin dan tidak akan dimakan oleh hewan tersebut.
Pada manusia.
- Hindari bermain dengan anjing/ hewan yang tidak anda kenal itu milik siapa (tidak tahu majikannya).
- Jangan memungut (memelihara) dan memberi makan anjing liar dan hewan lainnya yang terlihat kurus dan tidak terurus.
- Sertakan garam dalam setiap masakan anda bila perlu dalam setiap minuman juga.
Cara mengobati.
Menyembuhkan rabies pada hewan.
- Jika hewan yang anda duga mengidap rabies tidak mau lagi makan sekalipun diberikan makanan yang biasanya sangat disukainya. Ada tiga piliha untuk ini.
- Segera bawa ke dokter hewan atau,
- Di jual ke rumah potong hewan atau,
- Biarkan mati begitu saja.
- Bila hewan yang anda duga mengidap rabies masih bisa makan maka segera tambahkan garam secukupnya pada makanannya.
- Jika anjing/ kucing tersebut masih terlihat berkawan dan tidak ganas sebaiknya berikan larutan elektrolit. Ini di berikan dengan melarutkan garam dalam air pada kadar isotonik yang ada manis-manisnya setiap hari secukupnya sampai terlihat sehat kembali. Ini bisa anda lakukan dengan membuka mulutnya secara paksa lalu menuang beberapa larutan antioksidan ini secukupnya.
- Bagian tubuh hewan yang tergigit oleh hewan lainnya sehingga membuat luka terbuka, sebaiknya siram dengan air garam untuk mengendalikan mikroorganisme dan toksin yang mungkin ada disana.
- Segera bawa ke dokter hewan atau,
- Di jual ke rumah potong hewan atau,
- Biarkan mati begitu saja.
0 Response to "+10 Cara Mengatasi Penyakit Rabies Pada Manusia Dan Hewan – Mencegah & Mengobati Penyakit Anjing Gila Sedini Mungkin BY"
Post a Comment