in article ads
Konjungtivitis atau "mata merah" adalah infeksi yang terjadi pada konjungtiva, yang merupakan lapisan pelindung kelopak mata. Paparan terhadap patogen asing (virus, bakteri, jamur, alergi, atau benda asing) merupakan penyebab umum konjungtivitis. Perawatan yang tepat untuk konjungtivitis terutama ditentukan oleh patogen penyebabnya. Mengenali gejala dengan benar dapat membantu dokter mempersempit pilihan perawatan untuk kondisi Anda.
Bagian1
Mengenali Konjungtivitis
- 1Kenali Gejalanya. Konjungtivitis bisa disebabkan oleh beragam hal, yang hanya bisa dipastikan oleh dokter. Namun, Anda bisa mengenali gejala umum semua jenis mata merah. Gejala konjungtivitis meliputi:[2][3]
- Merah dan pembengkakan pada mata
- Pandangan buram
- Nyeri pada mata
- Terasa ada yang mengganjal di dalam mata
- Mata berair
- Rasa gatal pada mata
- Kepekaan terhadap cahaya
- 2Cari pertolongan medis jika konjungtivitis disebabkan oleh paparan bahan kimia. Anda mungkin mengalami banyak gejala jika konjungtivitis disebabkan oleh bahan kimia. Jika hal ini terjadi, bilas mata Anda dengan cairan pencuci mata steril, kemudian segera cari pertolongan medis.[4]
- Anda juga bisa meminta saran dari Sentra Informasi Keracunan (SIKER) di 021-4250767, 021-4227875.
- 3Kecualikan alergi. Alergi dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan konjungtivitis, padahal sebenarnya adalah keratitis alergi. Pasien dapat mengalami semua gejala di atas, namun disertai dengan rasa gatal pada kedua matanya. Walaupun hanya sementara, gejala ini sering timbul bergantung pada paparan terhadap bahan pemicu alergi. Gejala alergi yang tidak tejadi pada mata meliputi pilek dan bersin-bersin.
- Gejala ini sering kali lebih terasa pada musim semi atau musim gugur saat banyak serbuk sari bunga yang beterbangan. Paparan terhadap bulu anjing atau kucing juga dapat memicu atau memperparah gejala.
- Jika Anda menduga penyebabnya adalah alergi, cobalah atasi dengan minum antihistamin yang dijual bebas seperti Benadryl.
- 4Kenali gejala lain pada konjungtivitis akibat virus. Jika mata merah Anda disebabkan oleh virus, Anda mungkin menyadari ada gejala khusus yang berhubungan dengan pengaruh virus pada tubuh. Anda hanya akan mengalami gejala pada salah satu mata. Anda mungkin juga akan merasa nyeri pada nodus limfa preaurikularis, yang terletak tepat di depan telinga, pada sisi mata yang sakit.
- Konjungtivitis virus umumnya disebabkan oleh H. Influenza. Konjungtivitis ini sering kali disertai dengan gejala demam dan flu lainnya seperti sakit tenggorokan, pilek, dan lemas.
- 5Kenali gejala lain pada konjungtivitis bakteri. Gejala lain pada konjungtivitis bakteri sangat bergantung pada jenis bakteri penyebabnya. Penyebab yang paling umum adalah bakteri kulit Staphylococcus dan Streptococcus. Namun, bakteri yang menular melalui hubungan seksual, seperti Chlamydia dan Gonorrhea, juga bisa menginfeksi mata dan menyebabkan konjungtivitis.
- Infeksi bakteri Staphylococcus dan Streptococcus sering kali disebabkan oleh cara mencuci tangan yang salah, sering mengucek mata, dan/atau penggunaan lensa kontak yang buruk. Pada permulaan penyakit, salah satu mata Anda akan terasa berair atau berkerak yang segera menyebar ke kedua belah mata. Hal ini disebabkan oleh mudahnya infeksi ini menyebar ke mata yang lainnya.
- Pada konjungtivitis yang disebabkan oleh Chlamydia, Anda mungkin mengalami gejala yang sama, yaitu mata berair dan berkerak (hingga kelopak mata Anda menempel saat terbangun di pagi hari).
- Selain gejala infeksi Chlamidya lainnya, mata Anda juga mungkin akan mengeluarkan cairan berwarna hijau atau kuning jika infeksi yang terjadi disebabkan oleh bakteri Gonorrhea.[11]
- 6Kunjungi dokter. Beri tahukan gejala yang Anda alami akibat konjungtivitis kepada dokter Anda. Hal ini akan membantunya memastikan infeksi yang Anda derita memang konjungtivitis dan bahkan mengetahui penyebabnya.
- Dokter akan memeriksa mata Anda untuk mendukung penegakan diagnosis. Hal ini mungkin meliputi tes usap untuk memastikan konjungtivitis bakteri.
Bagian2
Mengobati Konjungtivitis
- 1Tunggu konjungtivitis virus untuk sembuh dengan sendirinya. Sama seperti infeksi virus lainnya, tubuh Anda akan mengatasinya sendiri. Sebagian besar kasus konjungtivitis virus akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-14 hari tanpa menyebabkan komplikasi atau gangguan jangka panjang pada mata Anda. Jika dokter Anda menentukan bahwa penyebabnya adalah virus yang lebih berbahaya (seperti herpes), dia mungkin akan menyarankan penggunaan obat antiviral.
- Jangan gunakan antibiotik untuk mengatasi infeksi virus karena antibiotik hanya efektif untuk melawan serangan bakteri.
- 2Habiskan antibiotik yang diresepkan untuk konjungtivitis bakteri. Pada konjungtivitis bakteri ringan, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk membiarkannya sembuh dengan sendirinya. Namun, pada infeksi bakteri yang lebih serius, dokter pasti akan meresepkan antibiotik. Dalam banyak kasus, resep yang diberikan adalah tetes mata atau salep antibiotik khusus untuk mata yang sakit. Dokter bisa menentukan tetes mata yang tepat untuk Anda berdasarkan pada riwayat, sensitivitas atau resistensi terhadap antibiotik sebelumnya, dan/atau alergi. Gejala biasanya mereda dalam waktu 3-5 hari, tetapi pastikan untuk memberitahukan perkembangan kondisi Anda pada dokter. Antibiotik yang biasanya diresepkan untuk konjungtivitis meliputi:
- Tetes atau salep mata ciprofloxacin 0,3%
- Ofloxacin 0,3%
- Tetes mata levofloxacin 0,5%
- Tetes mata moxifloxacin 0,5%
- Tetes mata gatifloxacin 0,5%
- Tetes mata besifloxacin 0,6%
- Tobramycin 0,3%
- Tetes mata gentamicin 0,3%
- Salep mata erythromycin 0,5%
- Salep mata bacitracin/Polymixin B
- Neomycin/Polymixin B/Bacitracin
- Neomycin/Polymixin B/gramicidin
- Polymixin B/Trimethoprim
- 3Perhatikan efek samping yang timbul. Tetes mata yang diresepkan dokter untuk mengatasi konjungtivitis bakteri mungkin memiliki efek samping. Beberapa di antaranya adalah rasa panas, kemerahan, gatal, timbulnya kerak atau iritasi pada mata; nyeri, atau terasa seperti ada benda yang mengganjal di dalam mata. Jika Anda mengalami salah satu efek samping yang berhubungan dengan reaksi alergi terhadap tetes mata, segera hubungi dokter. Reaksi ini meliputi:
- Ruam
- Gatal
- Gatal-gatal yang meluas tidak hanya pada mata yang sakit
- Kesemutan
- Susah bernapas atau menelan
- Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, mata, tangan, kaki, pergelangan kaki, atau kaki bagian bawah.
Bagian3
Meredakan Gejala Konjungtivitis
- 1Hindari penggunaan lensa kontak. Jika Anda menggunakan lensa kontak, beralihlah menggunakan kacamata hingga gejala Anda sembuh. Lensa yang menyentuh mata yang sakit bisa membuat Anda semakin tidak nyaman dan memperbesar peluang Anda menularkan infeksi.
- 2Beri kompres steril dingin ke mata.
- Anda bisa menenangkan sebagian gejala infeksi dengan mengompres dingin mata yang tertutup. Masukkan beberapa es batu ke dalam kantong plastik. Bungkus dengan aluminium foil untuk memperlambat es mencair, dan kemudian bungkus dengan handuk atau tisu sehingga terasa nyaman di kelopak mata Anda. Letakkan kompres di atas mata Anda selama 5 menit.
- Gunakan kompres yang berbeda untuk setiap mata agar infeksi tidak meluas. Selain itu, gunakan juga kompres yang baru setiap kali melakukannya.
- Kompres hangat tidak disarankan. Walaupun dapat meredakan beberapa gejala, lingkungan yang lebih hangat dapat memacu pertumbuhan bakteri penyebab konjungtivitis.
- 3Gunakan tetes mata yang dijual bebas. Tetes mata buatan bisa membantu meredakan gejala dengan mengurangi rasa terganjal di dalam mata. Bicarakan dengan dokter mata mengenai penggunaan obat tetes pelembap mata bersama dengan tetes mata resep.
Bagian4
Menghindari Penularan Infeksi
- 1Biasakan untuk hidup sehat. Konjungtivitis bakteri sangat mudah menular, jadi pastikan untuk selalu mencuci tangan hingga bersih selama sakit, terutama sebelum dan setelah menyentuh mata. Cobalah untuk berhati-hati saat menyentuh mata dan menghindarinya sebisa mungkin.
- 2Hindari meminjamkan sesuatu. Riasan mata, kacamata surya, handuk, dan benda lain yang menyentuh mata Anda bisa menyebarkan bakteri. Jangan menggunakan benda-benda tersebut bersama orang lain, dan sering-seringlah mencuci benda seperti handuk.
- 3Gunakan tisu dan handuk bersih. Selalu gunakan tisu bersih saat membersihkan cairan yang keluar dari mata untuk menghindari masuknya kembali penyebab infeksi ke dalam mata.
- Jika Anda menggunakan tisu untuk mengusap mata, pastikan untuk membuangnya ke tempat sampah.
- 4Minta izin sakit. Jangan pergi ke sekolah atau bekerja hingga gejala Anda sembuh. Antibiotik untuk konjungtivitis bakteri juga dapat mengurangi risiko penyebaran infeksi. Konsultasikan berapa lama Anda harus beristirahat sebelum kembali ke sekolah atau bekerja dengan dokter saat dia menuliskan resep.
- 5Berhati-hatilah terutama saat berada di sekitar anak-anak. Anak-anak penderita mata merah akan jauh lebih sulit diminta untuk mencuci tangan dan menjauhkan tangan mereka dari matanya. Jika Anda merawat anak-anak yang mengalami konjungtivitis, perhatikan langkah ini lebih serius untuk diri sendiri agar Anda tidak ikut tertular.
Peringatan
- Artikel ini memberikan informasi medis yang berkaitan dengan konjungtivitis, namun tidak memberikan saran medis apa pun. Selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda menduga mengalami konjungtivitis atau gangguan mata lainnya.
- Kunjungi dokter jika gejala Anda telah berlangsung selama lebih dari 4 hari.
sumber : https://id.wikihow.com/Mengobati-Mata-Merah-(Konjungtivitis)
0 Response to "Cara Mengobati Mata Merah (Konjungtivitis)"
Post a Comment